belajar
berusaha
berdo'a
 

sudah mandirikah saya?

Sunday 6 June 2010

Mandi sendiri, memakai baju sendiri, makan sendiri dst. merupakan kata-kata yang sering kita dengar dari obrolan ibu-ibu tentang kepandaian anak kecilnya. Kita semua tentu merasa bangga apabila anak-anak kita sudah mandiri, tapi apakah "mandiri" itu datang secara tiba-tiba ataukah merupakan suatu proses yang harus dilalui dan dipelajari oleh semua anak-anak? 
Jika ada satu hadiah yang bisa anda berikan kepada anak anda sendiri, yang mampu meningkatkan kualitas hidup anak anda secara umum, maka hadiah itu adalah kemandirian. Dengan mempunya kemampuan untuk mengandalkan diri sendiri anak anda telah mempunyai segala yang perlukan untuk berhasil.
Mandiri atau sering juga disebut berdiri diatas kaki sendiri merupakan kemampuan seseorang untuk tidak tergantung pada orang lain serta bertanggung jawab atas apa yang dilakukannya. Kemandirian dalam konteks individu tentu memiliki aspek yang lebih luas dari sekedar aspek fisik.Secara singkat dapat disimpulkan bahwa kemandirian mengandung pengertian: 
  • Suatu keadaan dimana seseorang yang memiliki hasrat bersaing untuk maju demi kebaikan dirinya
  • Mampu mengambil keputusan dan inisiatif untuk mengatasi masalah yang dihadapi,
  • Memiliki kepercayaan diri dalam mengerjakan tugas-tugasnya, 
  • Bertanggungjawab terhadap apa yang dilakukannya
Robert Havighurst (1972) menambahkan bahwa kemandirian terdiri dari beberapa aspek, yaitu:
  • Emosi, aspek ini ditunjukan dengan kemampuan mengontrol emosi dan tidak tergantungnya kebutuhan emosi dari orang tua.
  • Ekonomi, aspek ini ditunjukan dengan kemampuan mengatur ekonomi dan tidak tergantungnya kebutuhan ekonomi pada orang tua.
  • Intelektual, aspek ini ditunjukan dengan kemampuan untuk mengatasi berbagai masalah yang dihadapi.
  • Sosial, aspek ini ditunjukan dengan kemampuan untuk mengadakan interaksi dengan orang lain dan tidak tergantung atau menunggu aksi dari orang lain.
Kemandirian merupakan suatu sikap individu yang diperoleh secara kumulatif selama perkembangan, dimana individu akan terus belajar untuk bersikap mandiri dalam menghadapi berbagai situasi di lingkungan, sehingga individu pada akhirnya akan mampu berpikir dan bertindak sendiri. Dengan kemandiriannya seseorang dapat memilih jalan hidupnya untuk dapat berkembang dengan lebih mantap.
Untuk dapat mandiri seseorang membutuhkan kesempatan, dukungan dan dorongan dari keluarga serta lingkungan di sekitarnya, agar dapat mencapai otonomi atas diri sendiri. Pada saat ini peran orang tua dan respon dari lingkungan sangat diperlukan bagi anak sebagai ”penguat” untuk setiap perilaku yang telah dilakukannya. Hal ini sejalan dengan apa yang dikatakan Reber (1985) bahwa : “ kemandirian merupakan suatu sikap otonomi dimana seseorang secara relatif bebas dari pengaruh penilaian, pendapat dan keyakinan orang lain”. Dengan otonomi tersebut seorang diharapkan akan lebih bertanggungjawab terhadap dirinya sendiri.